Senin, 20 April 2015

Faktor yang membuat Franchise sukses dan gagal

Franchise atau waralaba adalah suatu bentuk kerja sama dimana pemberi waralaba (franchisor) member ijin kepada penerima waralaba (franchisee) untuk menggunakan hak intelektualnya, seperti nama, merek dagang produk dan jasa, dan sistem operasi usahanya

berikut adalah faktor yang mebuat usaha franchise tersebut sukses dan gagal :

Faktor suksesnya sebuah Franchise

1. Faktor konsistensi

Faktor konsistensi juga turut serta untuk membuat bisnis waralaba menjadi sukses. Jika yang dijalankan adalah makanan siap saji, maka konsistenlah dengan konsep produk tersebut. Jangan asal untuk mengembangkan suatu produk. Hal ini bertujuan agar tetap fokus dan tercapai efisiensi dalam kebutuhan bahan baku. Dengan tetap fokus pada satu bidang akan mempercepat penetrasi pasar.

2. Bangun produk yang baik

Dalam menunjang terjadinya kesuksesan dalam berbisnis waralaba, pembangunan produk yang baik di tengah masyarakat menjadi faktor penentu maju atau mundurnya suatu bisnis waralaba tersebut. Buatlah merek produk yang menyatu dalam benak konsumen dan mudah diucapkan. Karena dengan merek produk yang menarik maka konsumen akan tertarik untuk berkunjung dan membeli lagi.

3. Maksimalkan kontrol lokasi

Seorang yang akan menjalankan bisnis waralaba haruslah memaksimalkan pengontrolan lokasi yang akan dijadikan tempat membuka bisnis. Pilihlah lokasi yang strategis. Dewasa ini banyak dijumpai bisnis waralaba dengan jarak yang berdekatan antara 1 dengan yang lain. Maksud dari membuka toko sebanyak mungkin adalah memaksimalkan keuntungan yang akan diperoleh.

4. Maksimalkan promosi

Dewasa ini, promosi bisnis tidak hanya dilakukan melalui media cetak yang berupa brosur,pamflet, banner, dan spanduk saja. Tetapi promosi digital juga banyak dilakukan. Promosi digital bisa berupa melalui media sosial yang tengah populer di masyarakat saat ini. Seperti twitter, facebook, instagram, blog, ataupun website. Maksimalkan promosi dari segi media cetak dan segi digital agar bisnis waralaba yang dijalankan mencapai kesuksesan.

5. Komunikasi yang baik

Komunikasi yang baik sangat diperlukan dalam dunia bisnis. Baik komunikasi kepada pelanggan ataupun komunikasi kepada para karyawan. Komunikasi yang baik kepada pelanggan bisa dilakukan dengan melayani pelanggan dengan kata-kata yang bersahabat. Sedangkan komunikasi kepada para karyawan, dimaksudkan agar setiap karyawan tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjalankan alur tugasnya.

Faktor yang membuat Franchise gagal

1. Kurangnya Informasi Bisnis

Kesalahan pertama yang dibuat oleh franchisee umumnya karena faktor kurangnya informasi tentang bisnis yang mau digeluti. Menurut Pietra Sarosa dari SSA Consulting, kurang informasi yang dimaksud, bukan semata-mata franchisor benar-benar tidak tahu, termasuk juga karena faktor mengabaikan informasi atau tidak mau tahu. Kondisi ini bisa berbahaya bagi bisnis franchisee itu sendiri. Sebab, kesalahan awal ini bisa berakibat gagalnya bisnis yang seharusnya memberikan keuntungan.

 2. Semuanya Diserahkan ke Franchisor

Praktek bisnis franchise masih diwarnai oleh anggapan yang salah kaprah bahwa bagi franchisee menjalani bisnis sepenuhnya menjadi tanggung jawab franchisor. Seolah-olah franchisee menganggap dirinya sebagai non faktor bagi keberhasilan sebuah usaha. Fakta seperti ini masih sering terjadi di praktek bisnis franchise.

Padahal, faktor franchisee memegang kendali penting untuk keberhasilan sebuah bisnis franchise. Karena sampai saat ini, masih terdapat franchisee-franchisee yang ketika membeli hak waralaba menganggap, seolah-olah uang yang dikeluarkannya itu membeli juga tenaga franchisor. Sehingga lahir sebuah asumsi bahwa outlet-nya menjadi tanggung jawab franchisor.

Sesungguhnya tidak demikian. Franchisor memang tetap bertanggung jawab terhadap bimbingan yang harus diberikan kepada franchisee, termasuk juga membesarkan merek secara menyeluruh. Tetapi, day to day operasional menjadi tanggung jawab franchisee.

 3. Terlalu Mengikuti Perasaan

Tidak sedikit franchisee yang membeli hak waralaba karena dorongan perasaan dan emosi tanpa pertimbangan rasio yang matang. Padahal, pertimbangan perasaan bisa saja membuat franchisee tidak jeli. Menurut Ketua Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Anang Sukandar, membeli franchise dan menjalankan usaha perlu pertimbangan yang rasional. Bagi calon franchisee, kata Anang, meski punya ketertarikan kuat pada sebuah usaha franchise, sebaiknya diteliti dahulu secara mendalam. Karena bagaimanapun, nantinya bisnis tersebut dioperasikan oleh franchisee.

Selain itu, perlunya franchisee tidak mengikuti perasaan sendiri dalam membeli hak waralaba karena faktor keluarga juga sangat menentukan. Karena nantinya, keluarga bisa menjadi support untuk menjalankan usaha tersebut.

 4. Tidak Ada Kemampuan di Kategori yang Dipilih

Setiap franchisee memiliki karakter yang berbeda. Tidak semua bisnis bisa cocok untuk setiap orang. Karena itu, pilihan bisnis harus disesuaikan dengan karakter peminat (franchisee). Lanny Kwandi dari The Bridge Consulting mengemukakan,  calon franchisee harus menghindari pilihan kategori bisnis yang tidak sesuai dengan karakter pribadinya. Kanapa harus seperti itu? Karena franchisee harus terlibat penuh dengan bisnisnya agar bisa sukses. Jika karakter bisnis yang dipilihnya cocok, maka franchisee bisa menjalaninya dengan enjoy.

Empat kesalahan di atas merupakan kesalahan-kesalahan besar yang bisa berakibat pada kesalahan-kesalahan berikutnya. (lihat kesalahan-kesalahan lain). Setidaknya, jika empat kesalahan besar ini bisa dihindari, kemungkinan besar, franchisee bisa memiliki fundamen kokoh dalam menjalani bisnisnya.

 
Dan ini adalah contoh dari franchise yang sukses

1. Nama waralaba : Aladine Kebab

Franchisor : Aladine Kebab
Bidang usaha : Garai Kebab
Keunikan : Garai Kebab cepat saji dan bergizi, dengan isi daging sapi panggang khas timur tengah.
Berdiri : -
Waralaba Fee: sistem paket investasi
Total modal awal : Rp 21 juta dan Rp 50 juta
Perkiraan BEP : -
Alamat : Jalan Bungur Raya no 88 Kebayoran Lama, Jakarta 12240 . Telp: 021-68708847 / 0856-91623714 . Fax: 021-7397104

2. Nama waralaba : Bakmi Gila

Franchisor: Bakmi Gila
Bidang usaha : Garai bakmi
Keunikan: Garai bakmi yang menawarkan bakmi ramuan sendiri
Berdiri : 2006
Mulai waralaba: 2006
Waralaba fee: Sistem paket investasi
Total modal awal: Rp 6 juta - 19 juta
Alamat : Jl Kemiri Depok Telp: Telp: 021- 92894924




0 komentar:

Posting Komentar

Diharapkan saran dan komentar kalian agar saya bisa menjadi lebih baik lagi.